Allohu
Akbar, Allohu Akbar..Allohu Akbar..
Laailaaha
ilallahu wallahu akbar..
Allohu
akbar walillah ilham..
Alhamdulillah
Ya Robb, akhirnya bisa mendengar alunan takbir berkumandang di bumi non
Muslim.. Langka sekali bisa mendengar lafadz Alloh menggema di seantero negeri
ini..
Well,
it was first time for me, celebrate Idul Adha “ The Islamic Day of Sacrifice” as a second most important after
Iedul Fitri, in another country..
Yaaap,,
yang namanya Sholat Ied, pasti punya rasa tersendiri, mau itu Idul Fitri maupun
Idul Adha.. Dan udah jadi budaya keluarga, pasca sholat Ied kami selalu
sungkeman sama kedua orang tua, tapi tidak hari itu, Selasa 15 Oktober 2013 (10
Dzulhijah 1434 H).
|
Just me and her,,hihi |
Hampa
rasanya, sepi, tidak banyak yang saya kenal di sana, atau bahkan bisa dibilang
tidak ada yang bisa dikenal, kecuali teman2 sesama institusi yang datang ke
negeri kangguru ini. Atau mungkin kenal dari wajah yang cukup familiar
sebelumnya, karena pernah sempat melihat bahwa kami satu pesawat keberangkatan
minggu lalu. Ya, karena kebetulan beliau ada di sebelah kiri saya, tepat di
sebelah kiri. Jadi saya bisa memastikan bahwa beliaulah orangnya.
Namanya
Ibu Laela, dan ternyata beliau sudah menjadi PR (Permanen Resident) Australia. Gimana
engga, wong beliau udah tinggal 16 tahun disini ikut suami yang ternyata adalah
salah satu orang hebat di Melbourne, yaaap,, suaminya adalah seorang dosen
sosiologi di University of Melbourne, sayang saya lupa menanyakan nama
suaminya. Singkat cerita, kami bercerita
kesana kemari, tapi sambil duduk ya, sambil dengerin sambutan, kadang juga di
sela-sela ceramah,,hehe #jewertelingasendiri.. ternyata eh ternyata, kita satu
almamater,kyaaaa,,senangnya, kaya berasa ada hubungan benang merah gitu,,hihi..
Beliau
kuliah di Fakultas Psikologi,,dan saya ga sempat menanyakan tahun angkatannya,,hehey..
Beliau juga berkisah tentang Melbourne, keluarganya di Indonesia, juga pengalaman
mengaji dan mengkaji Al Quran di negri kangguru. Beliau malah merasa bisa lebih
banyak mendalami agama di sini. Subhanalloh, ternyata, dimana pun kita berada,
yang terpenting adalah kemauan, kemudian kesempatan akan menghampiri.. Sayangnya,
kajian2 keislaman itu kebanyakan ada di city, sedangkan kami di suburb jarang,
bahkan susah ketemu masjid, dan butuh perjalanan hampir sejam plus jalan dan
naik tram untuk bisa ke city. #Si City disini, maksudnya adalah jantung kota
Melbourne.
Sebelum
berpisah beliau tidak lupa mengajak kami untuk bergabung dalam acara ramah tamah
alias makan makan,,yeeaay.. Ternyata ada juga acara makan setelah sholat Ied,
kirain cuma di Masjid Westall aja,,hahay.. Terkait masjid Westall, tadinya kami
mau memilih sholat di sana, karena sepertinya Clayton lebih dekat dibandingkan
kami harus ke city, tapi agak ribet naik bus nyah, dan kami belum terlalu paham
wilayahnya.
|
Sport Hall University of Melbourne |
Jadi
memilih Uni of Mel untuk sholat yang udah jelas2 di city dan mudah
jalurnya,,hehe.. Dan ternyata, berdasarkan pengakuan seorang kenalan yang
merupakan warga Clayton, dia juga sholat di Uni of Mel, karena kabarnya sholat
Iedul Adha tidak diadakan di Masjid Westall, tapi di lain tempat dekat
masjid,,#lupa namanya..-_-“ . Bersyukurlah kami, ditunjukkan jalan yang
benar,,hihi..
|
I'm freezing..foto dulu sebelum ngantri, |
Ya,
walaupun tidak sungkeman, tidak ada keluarga, saya masih bisa merasakan rasa
indah itu di tengah tengah kaum muslimin yang sedang berkumpul, walaupun ga kenal
juga. Sekitar jam 09.30, kami keluar dari sport hall Uni of Mel, diarahkan
untuk belok kanan dan terdapat halaman berumput yang sudah berdiri tenda2
sajian makanan. Sudah antri ternyata orang2 di sana..yaaa buat ngambil makan..
|
Lengkap, kap, kap..gratis lagi,hehe |
Alhamdulillah
masih bisa ketemu sama ketupat, plus sayurnya, opor ayam, rendang, gulai
kambing, sambel, sayur rebung santan, juga kerupuk..yummy.. yang paling merusak cita rasa adalah ketika
cuaca di sana amat dingin, ya, berasa makanan abis masuk kulkas, atau bahkan
lebih dari itu, hmm,,seperti makan di dalam kulkas, it’s freezing..ouugh.. Dan alhamdulillahnya
angin di sana ga terlalu kencang karena terhalang bangunan tinggi.. FYI, angin
disini ganas2 banget, kursi di halaman sampe hancur, jangan tanya kalau payung kaya
gimana, bisa ketuker ke atas gegara angin di sini,,hiiihii
Ya,
cerita tentang angin, baru ngerasain yang namanya angin berhembus di bumi Aussie
inih,,beda banget sama angin sepoi sepoi di Tangerang..heuuuh.. Apalagi angin
di pagi hari, yaa teramat dingiiiin untuk kita berangkat pagi itu dan pergi
keluar rumah. Bahkan ada di antara kami, yang memilih untuk tidak pergi sholat
Ied karena dingin. Ooouch, jangan sampe deh kita termasuk yang satu ituh.
Dimana
pun kita berada, semoga selalu ada rasa untuk berupaya menjemput ridhoNya. Walau
angin menerpa, dingin menghadang, dan badai menerjang.. Yang namanya ibadah
usahakan tidak ditinggal, memanfaatkan ruksoh itu pilihan. Ya, H-1, diantara
kami masih ada yang galau untuk niat sholat Iedul Adha, karena harus pergi
pagi2 mungkin. Tapi saya berusaha meyakinkan mereka bahwa tidak ada halangan
bagi kita untuk meninggalkannya, walaupun itu sunnah. Ya, memang perlu ada
pengorbanan lebih untuk mendapatkan sesuatu yang berbeda dan pengalaman yang
indah. Akhirnya, saya meyakinkan bahwa tahu tempat dimana kami akan sholat esok
harinya dan jalurnya. Maka dari itu, sampai hampir larut malam saya mencari
info, searching tentang Masjid penyelenggara sholat Iedul Adha di sekitar
Melbourne. Dan senangnya, mereka mau ikut pada akhirnya,,Alhamdulillah, masih
terbuka hatinya..
|
Flinders Station |
|
Hampir semua tram ke Uni of Mel, Gampang kan? |
Mungkin
setiap dari kita punya pengalaman pengorbanan sendiri, seperti saya yang
berangkat pagi menerjang angin dan membelah fajar..#tsaaah,, Yap, berangkat jam
6 pagi, yang berarti waktu setelah subuh di Melbourne. Dan setiba di Flinders
station, ternyata ga sedikit juga orang bekerja pada jam itu.
Seperti juga,
seorang bocah (sebut saja bocil, haha) yang punya pengalaman seru lainnya untuk
bisa mendapatkan sholat Idul Adha pagi itu. Dan tidak mudah memang, ketika dia
harus berlari menuruni Gunung Salak untuk menemukan wilayah yang pagi itu
menyelenggarakan sholat Ied. Karena kabarnya, daerah lain sudah melakukannya
hari kemarin. Sungguh pengorbanan luar biasa dan pengalaman yang memuaskan. Semoga
balasannya lebih luar biasa lagi insya alloh. Aamiin..
|
Bangunan di depan Flindrs sation |
|
Fedderation square pagi hari,, |
Anyway,
kami sampai di Sport Hall Uni of Mel sekitar jam 07.30, yaap..not bad, karena
sholat Ied ternyata dimulai jam 08.00 Waktu Melbourne. Sebelumnya ada sambutan
dari ketua pelaksana, di lanjut sholat, dan ceramah, selanjutnya diakhiri ramah
tamah. Selesai sholat ternyata jam 09.30, itu berarti waktu untuk masuk kelas
tidak ada harapan. Yaaa,, kami absen untuk yang pertama kalinya.. Walaupun, ada
beberapa orang yang selesai sholat langsung bergegas berangkat kerja. Dan itu
pilihan, kita harus pintar emilih, dan pilihan pintar kita adalah melanjutkan
sesi menikmati hari Lebaran Idul Adha.. Yeeeaah..hihi
|
Ketua pelaksananya niy |
Ada
lagi kebanggaan yang saya kagumi, ternyata sebagian besar dari panitia
pelaksanaan Idul Adha ini adalah orang dari Indonesia. Bahkan ketua panitia
pelaksananya juga orang Indonesia, juga penceramahnya, tapi kalau imamnya
kurang tau juga,,hehe.. Dan sepanjang acara yang dipake 2 bahasa, Indonesia dan
English, dimulai selalu dengan bahasa Indonesia, baik sambutan maupun ceramah. Oooow…That’s
sounds very good.. karena memang sebagian besar muslim di Oz ya berasal dari Indonesia
gitu looh.. Proud of you, Indonesia.. #prokprokprok
#ceritanya
flashback.. :D
|
Sebelum pulang, nampang dulu,hehe |
Well,
saat ramah tamah, ba’da sholat di Sport hall punya Uni of mel, berharap bisa
berkenalan dengan mahasiswa asli Uni of Mel, eeeh…malah ketemunya mahasiswa
dari RMIT. Dan ga sedikit mahasiswa RMIT bertebaran di sana. Dan hebatnya
mereka hampir sebagian besar adalah peraih beasiswa, baik itu dari swasta,
maupun pemerintah. Ujung2nya minta didoain biar b
isa nyusul jadi mahasiswa di
sana. Hehee,,Aamiin..aamiin..
Chandstone,
Melbourne, Victoria.
Kamis,
17 Oktober 2013
Percayalah
pengorbananmu akan bernilai hikmah..
1 comments:
"Di mana pun kita berada, semoga selalu ada rasa untuk berupaya menjemput ridho-Nya. Walau angin menerpa, dingin menghadang, dan badai menerjang.. Yang namanya ibadah usahakan tidak ditinggal, memanfaatkan ruksoh itu pilihan."
---> suka dengan kata-kata di atas! benar-benar pengorbanan yang indah di hari ied itu.. :D
Post a Comment