Love in Pari (Day 3): 010113
|
si Trio berbolang :D |
|
#LoveInPari |
|
di Pantai Pasir Perawan #LoveInPari |
Lagi, kami bangun paling pagi dari yang lain. Bedanya, hari ini tampak lebih cerah dari hari kemarin, mungkin karena awan hitam sudah tuntas menyelesaikan tugasnya dan tidak meninggalkan sedikitpun mendung tersisa. Ga mau mengulang
derita kemarin, kami langsung berburu nasi uduk. Dan akhirnya dapaaaaaat!!
(baca: akhirnya bisa makan nasi uduk seharga Rp. 8000). Serunya kami, makannya
di pinggir pantai perawan, yummy. Perut yang kenyang membuat kami tambah bersemangat. Dan k
ami pun mengabadikan kecerahan pagi itu dengan si "nican". Walaupun hari ini rencana pulang pagi, tapi sepertinya kami begitu berat meninggalkan keindahan pari begitu saja. Kami pun menggunakan sisa waktu dengan sebaik-baiknya (baca: eksis banget). Masiiiiiih..bermain dengan pasir.. :D
|
Homestay Pak S #emak malu2, jadi misah fotonya |
Pulangnya tak dinyana, makhluk alus itu ingin
juga ternyata merencanakan pulang di pagi hari. Baiklah.. (baca: walaupun masih ada
keinginan dalam hati untuk bisa snorkeling,ckck). Okai, setelah survey ke
dermaga, ternyata tidak perlu beli tiket, tapi langsung bayar di kapal. Kami
langsung bergegas mempersiapkan kepulangan kami. Ga lupa sebelumnya
menyempatkan foto dengan emak (baca: pemilik homestay) dan penyerahan sisa
logistic, beras yang tidak termasak,,haha. Sambil menyisihkan uang patungan
kami untuk homestay selama 3 hari 2 malam (baca: untuk biaya ini tidak
dipublikasikan, seikhlasnya -pake hati tapi- ,khawatir keikhlasan kami
melayang,,hahaa)
|
formasi 14 (-1) dalam siluet |
Menuju dermaga, kita sempatkan untuk foto lengkap, walaupun tetep aja ada atu orang yang berkorban untuk moto. Tapi untungnya bukan saia,,haha.. #siluet!! #alus (ups..keceplosan! :D)
|
riweeeeeeeeh, ,
tp ni belom semua yang check out x_x |
Menunggu (Pukul 10.00 WIB), ya menunggu kerjaan kami semenjak
keberangkatan (4 jam lamanya) dan
kepulangan (6 jam lamanya). Walaupun ada kapal di depan mata, tetapi itu
kapal yang sudah di booking oleh beberapa travel. Kita tidak termasuk di
dalamnya.. (masa pake adegan gesrok2an kaki di dermaga?)
|
Penemuan terdahsyat!!
#Pelangi di awan Pari :) |
|
Bukit Matahari sebagai saksi.. :p |
Masih dengan harap-harap cemas, antara nyarter lagi atau menunggu
kapal yang entah kapan sampainya. Sekali menunggu, Satu, dua, 3 kapal
terlewati. Nasib sebagai backpacker diuji di sini. Merasa dikucilkan diantara
para penyewa travel,,huuuh.. tsaaabaaar!! Sambil nunggu, mulai dari gelar2 di belakang dermaga, pindah ke warung jajan es kelapa muda (satu untuk bertiga cukup Rp. 10.000). Bosan di warung, ga sanggup menahan diri untuk mengabadikan keindahan pantai dermaga. Akhirnyalah saya beraksi bersama si nican. Yeeeaaay!!
|
Nunggu diangkut!
Dan kami ada bersama mereka.. T.T
|
Dari warung yang satu ke warung yang lain dan akhirnya melewati siang hari dengan lagi-lagi makan mie ijo (baca: gada makanan lain! kali ke 3 makan mie! Aargh >.<),kali ini tanpa telor , jadi cuma Rp. 4000, malah minumnya yang lebih mahal, pop ice rasa sirsak Rp.5000, tapi sueeegeeerrr. Slruuup.
|
Ga ada abisnya ni orang-orang.. x_x |
Habis sholat di Masjid
Al-Ikhlas, saya menyusuri di rumah-rumah warga dan menemukan ada beberapa warga
yang sibuk memindahkan beberapa bibit bakau yang siap di tanam. Iseng bertanya
saya penasaran, ternyata bibit bakau tersebut mereka jual seharga Rp.
1000/batang (lumayan tinggi sekitar 50 cm). Mungkin untuk kegiatan2 tertentu
penanaman bakau di sana, sehingga mereka siap menjualnya. Ditawarin juga untuk
membeli, tapi bingung gembolan udah buanyaaaak… trus mau ditanam dimana juga ya
kan??
Berharap ada kapal rawa saban (kita tadinya mau nekat pulang ke rawa saban,daripada terdampar sampe besok gitu kan..). Eeeh, ketikanya pun ada, sudah sampai,
dan sudah berpamitan (baca:dadah2 gitu). Ga tau nyah tu kapal berangkat besok
pagi,beeeuuh..paaaiiiiittt!! *nelen ludah . Dan kami pun bergabung lagi dengan rombongan,ckck *tutup muka pake
tangan. Akhirnya, memang sudah jadi keberuntungan kami, dipertemukan dengan pak
RT .
|
Lima Merana dalam kapal,,
lantai 2 looh,, #norak! |
|
Rombongan Pak RT dan travel lainnya.. |
Bermodal "tampang melas" dan "pandai bicara" (LAGI, LAGI..*modal ga nambah2 nih?ckck) kami mulai bernegosiasi dengan Pak RT untuk mengikutsertakan kami dalam cerita travelnya beliau (baca: kalo ga
gitu, kita bakal terlantar lagi). Wooow!! (*pake koprol, salto, loncat, dan guling2,, Eh, sujud syukur di awal) Akhirnya, kami pun terhitung masuk dalam travelnya pak
RT . Kami kumpulkan uang sebesar Rp. 30.000 dan dapet previllage
untuk masuk kapal lebih dulu. Alhamdulillah, makasih ya Pak RT. :D. Langsung
kami bikin batas teritorial di dalam kapal supaya bisa sedikit ada ruang,
lumayan buat ngelurusin beberapa kaki,,hihi.
Berangkaaaaat!!! Eh, salah.. Pulaaaang!!! (Pukul 14.45 WIB)
|
Don't try this at home! #just on ship :D |
Rencana mau tidur tapi koq ya ga bisa2 toh.. Mungkin karena pemandangan yang indah di luar sana selalu memanggil-manggil diri ini untuk melihat lebih dekat. Dan saya pun tak tahan berdiam diri dalam kapal, lalu mulai tergerak untuk mengeluarkan badan, tangan, dan bahkan kedua tangan!!
|
Bendera Merah Putih
yang tak luput membersamai kepulangan kami |
(backsound dari Wiz Khalifa)
"So what we go out..That's how it's supposed to be..Living young and wild and free"
|
Halooo!! *bersapa dengan burung camar |
Aaaaaaakkkk!!! Kawand, dapat salam dari penghuni laut!! :D
"Lepas hati memandang lautMu, terheran diri pada langitMu.. Berjuta kata tak cukup melukis indahMu"
(Tafakur - Opick)
|
Haphaphaphap!! *keep holding on |
Pukul 16.30 kami sampai di pelabuhan muara angke, dengan
disambut oleh gerimis dan juga 4 kapal yang merapat. Alhasil kami harus
menyambangi 4 kapal tersebut dengan jerih payah lebih (baca: lompat antar kapal
dengan resiko yang luar biasa). Adegan perlompatan tersebut memakan waktu cukup
lama , sampai akhirnya (pukul 17.15 WIB) kita sampai di pom bensin dan langsung nyarter angkot merah menuju
grogol (@ Rp.4000). Pukul 17.35 WIB sampailah kami di terminal grogol dan masih
ditemani hujan gerimis. Setelah salam perpisahan, kami menempuh perjalanan
menuju tujuan masing2. Saya, menuju ke tangerang dengan hanya naik bis 104 (Rp.
2500) sampai rest area karang tengah Tol Jakarta Merak. Ternyata banjir di
gorong-gorong membuat saya tetap melewatinya tanpa pikir panjang. Langsung
ambil motor si muti yang sudah menginap 3 hari di penitipan motor langganan
saya (Rp. 10.000). Sampailah saya di rumah sesaat setelah magrib. Alhamdulillah..
|
Salah satu warung yang selalu sedia mie,
tapi pagi kadang ada nasi uduk atau
nasi goreng *kalo beruntung :p |
Tips di Pari: mungkin bisa memesan makanan (baca: nasi), lewat catering (Rp. 20.000/porsi) yang bisa
mengantar ke homestay saat jam makan tanpa harus berkeliling mencari warung
nasi,,hoho.. Karena jarang ada warung yang menjual NASI, kebanyakan mie instan.
Beda dengan pulau tidung yang banyak berdiri kafe2 atau warung2 makan.
Ceritanya kan gara-gara tempo hari ditidung pake catering tapi kebanyakan
makannya nasi goreng+telor ceplok dihargai Rp. 15.000 sekali makan, padahal di
warung2 banyak menawarkan menu ayam bakar dengan harga yang sama..bhahaha.. ternyata
beda dengan pari..*salah strategi!!
|
Pohon dan buah sukun ada dimana-mana |
Oiya, ada lagi, disini nih saya baru kepikiran beli oleh-oleh,
mengingat udah ada yang nagih, udah gitu, anggota baru ini udah nanya2 tentang
oleh2 bahkan sebelum keberangkatan, mungkin karena sudah ditagih duluan sama
temen2 kerja,,bhahaaha. Soalnya tempo hari di tidung ga beli apa2 juga..ahaha. Tapi jangan khawatir, di pari ini banyak pilihan oleh2, dari keripik sukun (rasa asin, manis,
pedas,,rekomendasi rasa asin, Rp.7000/bungkus), tongkue (permen/dodol rumput laut
asli buatan orang pari,,hihi, tanpa pengawet dan kandungan rumput lautnya lebih
padat,, Rp. 10000/bungkus),, adalagi ikan asin (lupa dari ikan apa dan harganya
berapa), dan ada beberapa baju2 pantai atau baju bertuliskan pulau pari (Rp.
50.000-60.000), serta beraneka souvenir seperti album foto yang saya beli
(karena ada bintangnya,,hehe.. Rp. 35.000), atau jam berbentuk bintang yang
dibeli sobat saya dengan harga yang sama (berhubung udah punya juga kan ya di
rumah, masa beli lagi??)
kalo di-itung2, pengeluaran saya selama 3 hari di sana:
Transport PP = 15.000
Kapal PP = 80.000
Homestay 3hr 2mlm= *0.000 (ups..)
Sewa alat snorkle = 30.000
Makan+jajan = 69.000
Oleh2 = 70.000
Penitipan motor = 10.000
Total sekitar Rp. 324.000
Bener juga kata temen, yang bikin bengkak pengeluaran itu adalah membeli oleh2!! >.<
Alhamdulillah tertunaikan juga kisah dari P, Pari, walaupun masih ada pe-er dari Pulau atau tempat ngebolang lain yang belum ditulis.
Sekelumit kisah kami di Pulau Pari, semoga kawand semua pun bisa berkunjung ke sana dan merasakan langsung keindahan Sang Pencipta Alloh Azza Wa Jalla..
Selamat bertafakur!! ^__^
#ngebolang #bolang #skirttraveller #bermainairdenganpasir #anakpantai #nature #beach #island #LoveInPari
Fin..^^
Pinang, Kota Tangerang
11 Januari 2013
“Di balik kegelapan, masih ada titik terang”