Sebenarnya
ini hari ke 8, yang berarti saya hutang note 1 sampai 7..aaeeeaaaakkk..banyak
ooii..
Pengen
banget nulis tiap hari gitu, tapi kemarinan sibuk sendiri,, dengan hal2 yang remeh temeh..
Membaca,
ya membaca info2 yang banyak belum saya tau tentang kota ini, Melbourne.
Walaupun
sudah banyak baca sebelum berangkat, tapi membaca itu perlu diulang, di ulas,
agar lebih ingat, terhayati, terpahami, dan teraplikasi..#tsaaah..
Tapi
membaca itu penting banget sebelum kita menulis, ketika membaca kita akan punya
wawasan lebih untuk dituangkan dalam tulisan.. hhm,,mungkin akan saya ulas
lebih dalam tentang menulis yang satu ini,,heuheu..
Okeeh,,focus
pada hikmah dari hari saya ke 8 di kota terindah, terapih, dan ternyaman di
dunia.
Tepatnya
the most livable city in the world..weeew.. dan udah 3 tahun berturut2 meraih
gelar yang sama.. itu menurut EIU Survey tahun 2013.. ajiiib!! cekidot
Saya,
mungkin belum termasuk dalam bagian 3,2% muslim di Australia,, tapi saya satu
satunya muslim di kelas yang mencolok dengan adanya kerudung di kepala..
Sejak
awal mereka mulai menebak nebak dengan mudahnya kalau saya seorang muslim, ya
dengan bangga saya puny mengiyakan..
|
Cheeseeeeee.. :) |
Saya
ambil kursi dekat pintu, dan di sana ada satu orang Vietnam yang duduk sendiri,
Thao namanya. Kami pun berkenalan dan saling menceritakan diri masing2. Hari berlalu,
dan rasanya dialah yang paling care
dengan saya, sering say Hi, tukeran no HP & FB.. Sedikit cerita tentangnya
mungkin cukup disini..
Satu
hal yang begitu membuatnya penasaran dengan saya..
Dengan
pakaian saya, beserta kerudung saya.
Senin
ini, kami bercerita lebih dalam, tentang mengenakan kerudung, rok panjang plus celana panjang, juga baju berlengan
panjang.
Maklum,
Muslim sangat jarang di negaranya, dan mungkin saya satu satunya yang bisa diwawancarai
langsung,,haaaah
Mulai
dari mengenakan kerudung, ketika kerudungmu dipertanyakan. Ketika dia menemukan
muslimah lainnya yang tanpa kerudung. Ia begitu mepertanyakan. Tentang kewajiban
mengenakan kerudung. Ia mempertanyakan. Mulai dari kenapa, kapan, dimana,
pokoknya 5W 1H deh,,lengkap..haha
Disanalah
saya mulai menjelaskan tentang kewajiban berhijab bagi seorang muslimah, tidak
dalam memang, tapi cukup membuatnya mengerti. Yang saya bingung adalah
bagaimana menjawab ketika para muslimah lain yang tidak mengenakan kerudung,
kenapa? HHmm,,saya tidak menjelaskan banyak, khawatir mencemari Islam. Ya
Alloh, atas perintahMu lah kami berhijab, untuk mudah dikenal, yaap.. untuk
melindungi diri, yaap.. untuk menutup aurat, menghindari fitnah, semua itu
bagian dari hikmah perintahMu.. Istiqomahkanlah kami, berikan kami kesabaran
yang lebih..
|
my classmate |
Lebih
lebih dia menanyakan ketika musim panas tiba, summer time, apa yang saya
kenakan, apakah masih mengenakan pakaian tertutup, saya bilang ya, walaupun
saya belum pernah merasakan summer,, tapi ketika itu sudah perintah, maka ya
harus dilaksanakan,, dia menanyakan apakah di rumah, saya memakai pakaian yang
sama, yaa,,ketika ada lelaki lain, kecuali keluarga saya. Lalu dia menanyakan,
apakah dia bias melihat saya, saya bilang tidak, karena hanya untuk wanita
muslim, ia pun terheran heran. Yap, inilah aqidah saya, yang say abaca, pahami,
dan jalani. Bukan sekedar aqidah dari nenek moyang yang langsung saya ikuti.
Di
sini, kita selalu diajarkan untuk mendeskripsikan segalanya, menjelaskan
alasannya, itu yang dilakukan kami saat diskusi. Semua harus ada rasional,
justifikasi. Dan alhamdulillahnya, ini sudah saya pelajari di keperawatan
selama kuliah, dan ternyata itu hal yang biasa disini. Dan tak biasa di
Indonesia.
Saya,
sudah kali ke dua tinggal di komunitas non muslim seperti ini di tahun 2009. Sama,
sekitar sebulan di sana, Pulau Miangas, Sulawesi Utara, Pulau Perbatasan
Indonesia dengan Filipina. Ya, di sana hanya 5% muslim yang tinggal. Dan kedatangan
kami yang mayoritas muslim telah mewarnai keragaman di sana untuk sebulan
lamanya. Disana pun sama, mereka mempertanyakan kerudung saya, tapi hanya
mempertanyakan, dan tidak pernah menanyakan alas an atau pun mengajak diskusi.
Lebih
lucunya lagi, ketika di pinggir pantai kami dengan kegiatan mendongeng untuk
anak anak di sana. Ada salah satu anak yang menanyakan tentang kerudung saya,
begini pertanyaannya..
“Kakak,
kepalanya botak ya??” , kyaaa,,polos bener ni bocah..haha
Ya,
mereka tidak akan pernah tahu isinya,,haha
Lain
hal ketika saya tinggal serumah, bahkan sekamar dengan wanita non muslim, saya
pun bersabar untuk tetap mengenakan kerudung ketika tidur. Dan Alhamdulillah, bisa
looh.. Semoga kita selalu diberi kesabaran..
Begitupun
juga di sini, kami serumah dengan wanita muslim, mereka pun gerah melihat saya
berkerudung di rumah. Hhm,,agak susah terkadang menjelaskan tanpa menyinggung
mereka. Saya pun mengatakan bahwa tidur pun pakai, karena disini dinginnya
lebih rendah dari suhu terendah AC di Indonesia, apalagi malam, jadi ya pakaian
tidur itu lengkap menutup aurat, bahkan juga pakai kaos kaki, kerudung, plus
jaket,,bhahaha.. Sabarsabar..#tariknapasdalam
Yaap,,itu
semua beralasan, walaupun ada juga perintah Alloh yang tak beralasan, tapi
percayalah itu pasti ada hikmahnya, pasti! Percaya kan? Tapi jangan sama saya,
sama Alloh ya,,hihi,
Ketika
kita punya aqidah yang kuat, landasan yang kuat, kita akan pede mempertahankannya,
menjalaninya, menjelaskannya, juga menyebarkannya..
Semangat
menyebar kebaikan, ilmu, pengalaman, juga rezeki yang lain, dimanapun kita
berada..
Chadstone,
Victoria, Melbourne
16
Oktober 2013
Semoga
kita termasuk orang orang yang bersabar..
3 comments:
Alhamdulillah, banyak pengalaman seru di sana, yaa, Mbaaak..
be a proud of moeslemah..
memang butuh sikap istiqomah, ya, Mbak,
saat hidup di negeri yang mayoritas non-Muslim.
:D
oh ya, mbaak.. Sedikit koreksi buat penggunaan partikel di- kata kerja pasif (diulang, diulas) itu disambung. Berbeda dengan penulisan partikel di- keterangan tempat (di Melbourne) itu baru dipisah :D
aniiiaaa,, huaah..lama tak bersua..
maaf ya sempet menghilang di blogging setahun ini,,heuuh..
pengen deh istiqomah seperti dirimu..
makasiyoo sarannya,,banyak belajar nih sama master writer,,hihi
kapan ya kita ketemuan lagi??
Post a Comment